Menuju Online Mom

No comments
Demi menghemat pengeluaran, saya merebus air PDAM untuk air minum. Saya biarkan mendidih sampai sepuluh menit baru saya angkat. Untuk memastikan bahwa kuman sudah mati. Hampir tiga hari saya sekeluarga mengkonsumsinya. Ternyata semua mengeluh sakit perut. Saya juga merasa tidak enak. Semula saya menyangkal kepada suami yang mengira ini karena air yang kami minum. Saya penasaran juga, karena rasa sakit perutnya tidak enak.
Lalu saya nyalakan computer dan internet. Membuka google dan mengetikkan air PDAM Surabaya minum direbus sakit perut. Memang kata kuncinya panjang. Tetapi google mampu mencernanya dengan baik. Dan muncullah beberapa artikel yang menyebutkan bahwa di musim kemarau, kualitas air PDAM Surabaya kurang baik untuk dikonsumsi. Juga muncullah artikel di blog orang yang mengalami hal yang sama. Saya pun segera menghentikan aksi minum air PDAM. Lalu segera menelpon took penjual air gallon resmi dan sehat. Benar juga. Hari itu juga, perut saya kembali enak. Dan anak saya tidak buang air besar berkali-kali. Suami saya tertawa ketika saya lebih percaya google daripada analisanya kemarin.

Itu adalah salah satu dari manfaat internet bagi keluarga kami. Syukurlah. Dengan adanya kebijakan dari menkominfo kemarin, pak M. Nuh, harga internet tidak lagi melangit. Adanya gadget modem HP murah, juga sangat membantu akses internet di rumah. Sehingga sebagai ibu rumah tangga saya bisa mengakses internet kapan saja. Tidak perlu keluar rumah menuju warnet.

Internet seperti perpustakaan besar dan lengkap. Apa saja yang terbesit di hati. rasa ingin tahu bisa segera terobati dengan satu kali klik. Dalam hal kesehatan, pendidikan, parenting, religi sampai seni dan lain sebagainya. Semua informasi tersedia. Yang lebih membahagiakan lagi adalah sarana berkomunikasi yang cepat, menarik dan relative lebih murah. Salah satu teknologi canggih yang bias menyambungkan lagi tali silaturahmi saya kepada teman lama adalah facebook. Belasan tahun berpisah, bisa bertemu dengan tiba-tiba. Saling membagikan foto keluarga, anak-anak yang lucu, serta berbagi kabar. Hal ini sangat menyenangkan. Mengingat sebagai ibu rumah tangga – profesi hebat yang saya pilih ini. Akses untuk bertemu, ngobrol dengan kawan lama tentu terbatas. Apalagi sebagian teman sekolah dan kuliah saya ada di luar kota.

Selain teman lama, saya juga mendapatkan teman baru dari jenis jejaring social yang satu ini. Yang sangat bermanfaat kemudian adalah dari teman baru itu saya mendapatkan informasi situs pendidikan dan parenting yang bagus. Dan bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dengan mudahnya. Situs yang sering saya buka adalah www.starfall.com dan www.peepandthebigwideworld yaitu situs belajar bahasa inggris untuk anak balita. www.english-4kids.com yang menyediakan banyak worksheet gratis untuk anak SD saya. www.eramuslim.com yang menjawab berbagai persoalan islam. http://aspirasi.wordpress.com yaitu situs asosiasi pelaku pendidikan rumah atau homeschooling yang sangat banyak link bagus. Dan membantu saya dalam ilmu parenting juga pendidikan anak-anak. http://tobucil.blogspot.com adalah blog yang isinya kreatif dan menarik. Dibuat oleh toko buku di Bandung. http://feltorama.blogspot.com berisi aneka link blog kreasi flannel. Satu hobi yang baru saja saya tekuni akhir-akhir ini.

Bicara tentang blog. Satu alat ini menjadi wadah untuk kegemaran saya menulis. Blog pertama saya adalah http://duniamipa.blogspot.com. Dan http://heniprasetyorini.blogspot.com. Cara membuat blog gratis pun saya peroleh dari hasil googling. Dari pillihan yang tersedia, blogger, multiply, wordpress dan lainnya. Blogger lah yang paling mudah diakses dari computer rumah saya. Anak saya yang kelas dua SD pun saya buatkan blog sendiri. Yaitu http://maldoizzulhaq.blogspot.com untuk mengenalkannya pada dunia digital sebagai tempat menyimpan hasil karyanya. Anak saya sangat tertarik. Terutama ketika ada blog yang menyedeiakan template gratis yang beraneka modelnya.

Satu keuntungan lagi yang sangat besar dari internet di rumah adalah game online. Free Flash game online yang mudah dicari dari google, menjadi pengganti PS. PS atau play station kemarin sempat menjadi momok yang menghantui anak saya. Munculnya rental PS di dekat rumah, membuat saya kucing-kucingan dengan anak saya hamper setiap hari. Yang membuat resah adalah jenis game di rental atau di rumah temannya yang tidak tepat untuk anak-anak. Selain kejam juga terselip pornografi. Berbagai cara saya lakukan untuk meyakinkan anak saya akan minimnya manfaat PS dan besarnya bahayanya. Dari google saya mencari data pendukung. Lalu saya cetak dan tunjukkan kepada anak saya. Akan bahayanya efek sinar biru jika terlalu banyak memandang televise ketika main PS, bahaya epilepsy atau keretakan tulang jempol tangan, dan sebagainya. Lambat laun anak saya mulai mengerti. Game online menjadi pengganti yang lebih menarik. Dan tersedia banyak macam. Karena anak saya tipe pembosan dan mudah menamatkan game. Daripada PS yang gamenya itu-itu saja, game online lebih bagus. Saya juga bisa mengontrol game apa yang dipilih. Tidak boleh kejam atau yang berpakaian memalukan. Akhirnya anak saya tidak hanya suka main game. Dia merambah ke googling. Gambar ikan cupang hias, menjadi hiburan. Stimulasi saya berhasil. Kemudian saya mendapatkan situs www.duniabelajar.com disini anak saya sangat suka bisa mengerjakan soal latihan secara online. Akhirnya konsep pemanfaat teknologi yang positif bisa tertanam dalam diri anak saya.

Internet sudah menjadi kebutuhan primer bagi keluarga kami. Menjadi rujukan, tempat mencari jawaban dan informasi dengan cepat dan tepat. Tanpa mengurangi waktu dan kehadiran saya sebagai ibu di rumah. Setiap hari ketika prioritas pekerjaan rumah sudah diselesaikan, saya selalu membuka internet. Sekedar bertegur sapa dengan teman-teman lewat facebook. Mengisi blog dengan entry baru. Dan mendownload free worksheet buat anak. Ke depan, saya ingin memanfaatkan internet untuk menambah penghasilan. Selain toko online, menjadi penulis dan penerbit e-book juga menarik untuk ditekuni. Sehingga penggunaan internet di rumah bisa menambah produktifitas dalam keluarga kami.

No comments