Kopdaran Blogger Dan Majulah Internet Indonesia

2 comments
Life Without Friendship is like the Sky Without The Sun

Yeah, kumpul dengan sesama Blogger is a must do thing. Hal yang hampir bersifat wajib untuk dilakukan. Atau yang lebih tepat, hukumnya Sunnah :). Sebagai penggiat online, blogger biasanya bekerja sendirian di balik layar. Mengelola blognya sendiri, mengatur traffic sedemikian rupa dan berinteraksi hanya lewat sosial media. Walaupun cara ini efektif juga, tetapi masih belum mencukupi kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial. Yaitu bertemu, berkenalan, berjabat tangan, ngobrol dan makan bersama di suatu tempat. Untuk itu, blogger berkumpul membentuk komunitas yang semakin marak muncul di negeri ini. Baik komunitas berdasar daerah tempat tinggal, kampung halaman, profesi dan gender. 

Saya sendiri bergabung dalam beberapa komunitas blogger, yaitu Kumpulan Emak2 Blogger (KEB), Fun Blogging, Blogger Perempuan. Di ketiga komunitas itu, anggotanya mayoritas perempuan dan pernah saya ikuti acara offline (kopdar)nya. Akan tetapi secara online, ada komunitas blogger lagi yang saya ikuti dengan bergabung pada akun sosial media mereka. Seperti komunitas Warung Blogger, Blogger Muslimah, Kompasiana dan Blog Detik. Dari komunitas inilah saya mendapatkan teman baru, pengetahuan baru sekaligus terus me-tune up semangat saya untuk memperbaiki blog saya dalam segi ilmu blogging, SEO, socio buzz, dll. Terutama meng-upgrade postingan blog mengisinya dengan tulisan yang lebih baik lagi, lagi dan lagi. 

Sebelumnya, kegiatan yang saya ikuti hanyalah seputar Workshop Blogging atau Penulisan. Di luar itu, saya masih belum merasakan apa manfaatnya. Apakah sebanding dengan "pengorbanan" saya meninggalkan anak-anak di rumah atau tidak. Namun, dengan berjalannya waktu, saya merasakan kebutuhan untuk bertemu langsung dengan sesama blogger. Alhamdulillah, hal ini tersambut  baik dengan adanya tawaran mbak Dilla UF untuk ikut acara yang diadakan oleh Telkom Indonesia. 

Acaranya di Matchbox Too Cafe Jl. Jawa Surabaya
(Free Lunch & Goodie Bag, yeeeayy)

Bak gayung bersambut, langsung saja saya mendaftarkan diri. Apalagi acaranya di hari Sabtu. Yah, untuk saat ini, Sabtu dan Minggu masih jadi dua hari aman buat saya keluar rumah, hari efektif masih fully stay at home. Jujur, to be honest, inilah adalah acara non-workshop pertama yang saya ikuti. Hati ini masih ragu, berguna nggak ya acara ini? kalau cuma hahahihi aja...saya nggak enak sama suami yang bela-belain nganterin belasan kilometer dari rumah, di hari libur kerjanya. 

Alhamdulillah, keraguan saya tidak terbukti. Di acara Ngobrol Asik Blogger Bersama Indi Home ini, saya mendapatkan banyak hal yang berguna. Dari obrolan ringan di meja, saya mengenal nama-nama blogger terkenal.
 "Jangan bikin status nyinyir loh di sosmed, entar di stalking sama agensi loh. Bahaya."
Dan kalimat-kalimat spontan semacam itu, yang diam-diam saya catat di binder note bergambar jerapah, kesayangan saya :). Tapi ya begitulah, namanya blogger. Biarpun ngobrol ya sambil megang gadget masing-masing. Saling membuka twitter, blog dan mem-follow. Bahkan bikin live tweet juga, menulis status di twitter dengan cepat, seperti melakuan reportase berita di tempat kejadian perkara. Blogger itu bisa aktif sekaligus, jarinya mencet gadget, telinga mendengar, mata bergerak cepat. Keren :)

Pada bikin live tweet acara

Sampai tibalah acara utamanya yang dipandu oleh MC bernama Nasy (his name sound like that). Dengan bu Ivone sebagai Humas dari Telkom yang menjadi narasumber. 
mas Nasy sebagai MC dan bu Ivone dari Telkom
Bu Ivone mensosialisasikan bahwa Telkom Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas internet dan memeratakan pemasangannya di seluruh Indonesia, sampai ke pelosok daerah sekalipun. Adapun produk yang diusung adalah Indi Home yang akan menggantikan keberadaan telkom Speedy dalam memberikan akses internet. 

Indi Home dengan Triple Play akan lebih lengkap lagi melayani kebutuhan masyarakat Indonesia sehingga siap terlibat di era digital. Yaitu mencakup layanan Fix Telepon, Internet dan Home entertainment. Jadi jika kita memasang Indi Home, akan mendapatkan layanan telepon rumah, akses internet dan TV kabel. Pertemuan diisi juga dengan sesi tanya jawab plus curhat dari para pengguna produk internet bawaan Telkom. Bu Ivone dan dua bapak-bapak lain dari Telkom, mencoba menjawabnya dengan baik. 
Pelan-pelan, kami akan mengganti semua jaringan internet kawat tembaga dengan fiber optik. Sehingga lebih lancar lagi aksesnya. ini akan masuk dalam produk Indi Home Fiber
Saya sempat mengatakan kepada bu Ivone, bahwa saya masih setia menggunakan telkom Speedy. Dan belum ada masalah sama sekali, serta kami juga belum berencana untuk beralih ke Indi Home. Akan tetapi bu Ivone mengatakan, "Speedy akan dibunuh". Waduh, langsung aja kepikiran sama isi ATM eh dompet. Saya pun menatap bu Ivone dengan jantung berdebar, menunggu kalimat selanjutnya. "Semua akan di upgrade menjadi Indi Home. Merata ke seluruh pelosok daerah. Ndesoo sekalipun akan bisa internetan sekarang. Dan itu, hanya Telkom saja yang mau melakukannya."

Kalau itu termasuk program negara (Telkom kan milik negara), ya saya pikir tidak ada alasan untuk tidak mengikutinya. Semoga program ini lancar ya bu. Mungkin sampai tahun 2021 semua bisa selesai terpasang jaringan fiber optik, sehingga Indi Home bisa ada dimana-mana. 

Subhanallah, tak menyangka. Sekitar tahun 2014, ketika kuliah pertama tentang TIK (Teknologi Informasi dan Komputer) yang diadakan di kelas Pascasarjana Magister Teknologi Pendidikan di UNESA. Saya sempat bertanya di sebuah sesi presentasi teman. 
"Kita membuat rencana pembelajaran online begitu baiknya. Apa nggak muluk-muluk? Ini Indonesia loh, akses internetnya lemot jaya. Apakah bisa suatu hari, di negeri kita ini ada akses internet merata di segala penjuru nusantara. Di NTT misalnya, listrik saja dijadwal nyalanya." . Tetapi waktu itu, ada teman saya yang menjawab, 'Bisa Bu!!!"
Saat itu saya pesimis mendengar jawaban teman saya. Karena waktu itu saya masih berkutat dengan paket data internet yang dipasang di modem. Dengan akses internet super lemot, bahkan tak pernah berhasil membuka Edmodo, platform e-learning yang ringan dan ingin saya kembangkan sebagai tugas akhir untuk tesis. Namun setelah saya berkenalan dengan Telkom Speedy, dengan biaya sebanding dengan paket data bulanan dari modem saya sebelumnya, saya jadi optimis. Akses internet yang kuat dan merata akan bisa terpasang di negeri kita ini, minimal tahun 2021, hanya 5 tahun lagi. Melalui program Indi Home dan komitmen dari Telkom Indonesia. Majulah Indonesia, Aku Percaya padamu !

Kopdar Blogger memang sangat berharga. Saya tunggu acara berikutnya. Sampai jumpa lagi ya.....

-HPR-

Nggak Bakal Kehilangan Catatan dengan Sticky Note dari Evernote

2 comments


Lagi asik-asiknya nulis di laptop, tiba-tiba ingat harus Bayar SPP anak atau ada info lomba blog atau tugas dari bos. Biasanya dicatat dimana? 
Ya, salah satunya di lembaran kecil warna warni berperekat yang biasa disebut Sticky Note. 

Sticky Note. Bisa kita tulis dengan ide, To Do List, atau pesan singkat (Note) dan kita tempel di mana-mana. Biasanya di tempel di pintu kulkas, pinggiran laptop, pintu lemari baju, atau cermin tempat kita dandan tiap hari. Masalah muncul ketika tuh lembaran Sticky Note lepas dari tempatnya, karena dibuat mainan oleh anak kita yang masih balita atau sudah hilang daya rekatnya.

Kebayang juga, waktu kita lagi enak-enak laptopan di meja makan dekat dapur sedangkan tuh Sticky Note nempel di cermin dalam kamar. Rempong kan kalau harus mondar-mandir dapur-kamar, untuk ngecek apa saja yang kita catat? Bisa saja, tuh kertas kita lepas dari cermin kamar, lalu tempel di pinggiran laptop. Namun tidak dijamin akan bertahan lama. Karena bisa hilang dengan berbagai cara. 


Masalah ini perlu dipecahkan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya!!! 

Apalagi untuk momblogger, ibu-ibu yang ngeblog di sela-sela waktu ngurus anak dan rumah tangga. Kita nggak mau kan, info lomba blog lenyap entah kemana karena Sticky Note kita lepas atau dibuat mainan sama anak-anak?. Nah, saya sudah cukup lama menerapkan langkah berharga ini. Mengganti Sticky Note versi manual menjadi versi digital. Yes, digital. Hari gini, makin digital makin kekinian. Betul nggak?! 

Dan.....aplikasi digital itu bernama......

 Sticky Note dari Evernote

Sebelumnya perlu diketahui tentang Evernote. Sudah tahu?
Untuk singkatnya bisa klik evernote.com dan ikutilah langkah untuk membuat akun disana, yaitu mendaftarkan profil dan email anda disana. Jika sudah selesai menginstallnya di desktop komputer/laptop, kita bisa mengunduhnya untuk semua gadget lain (tablet, smartphone, ipad, iphone). Untuk semua gadget yang kita miliki, login dengan satu akun yang sama.
Oke, tahap pertama selesai. 

Untuk memasang Sticky Note, cara mudahnya, ketik dulu di Google Search : Sticky Note Evernote.
Lalu pilihlah satu laman yang menyediakan untuk men-download Sticky Note Evernote.

1. Contohnya di web ini : http://stickynotes.edo-soft.com/


2. Klik 'Download for Free"
3. File StickyNotes_1.5.9.exe akan terunduh ke desktop laptop/komputer kita.
4. Setelah selesai terunduh, buka file dan ikuti langkah Install
5. Sticky Note sudah terinstall di desktop kita. Sehingga akan muncul icon di desktop (kiri atas)


6. Klik iconnya, dan akan muncul seperti lembaran kertas yang menempel di desktop, dan bisa kita tulis dengan apa saja. Seperti pada contoh dibawah:



Yang seru adalah, kita hanya perlu mengunduh Sticky Note Evernote di laptop/komputer saja. Nanti akan tersinkronisasi secara otomatis ke aplikasi Evernote yang sudah kita pasang di smartphone, tablet, iphone atau ipad milik kita lainnya. Asalkan ada jaringan internet, tentunya. 

Jadi, kita bisa nulis ide atau note di laptop. Kita bisa membaca ulang di ponsel. Begitu juga sebaliknya. Jika ada note yang kita edit di ponsel, nanti otomatis teredit juga di desktop laptop kita.

Itulah asiknya menggunakan Evernote.
Silahkan mencoba.

-HPR-



Mengenal Grafologi, Ilmu Analisa Tulisan Tangan

2 comments
Hari Minggu, 14 Februari 2016 kemarin, saya mengikuti Mini Workshop Grafologi di salah satu hotel Surabaya. Acara ini diselenggarakan oleh Psiko Hipnotis, lembaga pelatihan hipnotis dan grafologi dari Surabaya.  

Apa itu Grafologi?
Kenapa saya tertarik dengan Grafologi?

Saya ingat, sepertinya cukup lama, hampir 5 tahun saya mengenal istilah ini. Dari sebuah tayangan di televisi tentang seorang grafolog yang sedang menjadi narasumber tentang analisa tulisan tangan. Waktu itu saya tertarik, 'wah ternyata tulisan tangan manusia bisa "dibaca" dengan detil dan mengungkapkan sisi psikologis manusia. 
Sayangnya pada waktu itu, pelatihan tentang Grafologi masih terpusat di Jakarta. Walaupun buku tentang Grafologi sudah ada di toko buku, namun rasanya tidak pas jika belum bertemu langsung dengan grafolog untuk mempelajarinya pertama kali. 
Sampai akhirnya, tanpa sengaja, saya mengenal salah satu coach Grafolog sekaligus web designer, pak Nugroho. Waktu itu saya iseng saja membaca status kontak Whatsapp saya di ponsel. Ternyata ada salah satu status berbunyi, Dibuka Pelatihan Grafologi di Surabaya. Kontak yang tertulis adalah Dunia Bros dan Aksesoris, namun foto pofilnya seorang laki-laki. Iseng saya bertanya tentang pelatihan tersebut. Sampai akhirnya ada pemberitahuan adanya Mini Workshop, sebuah pelatihan pengenalan tentang Grafologi. 


pak Nugroho

Mbak Anisa, Istri pak Nugroho, pemilik akun Dunia Bros & Aksesoris di ponsel saya

coach Banu (gurunya pak Nugroho).
- my handmade binder note ikutang nampang :) - 

Mini Workshop ini memberikan pengenalan singkat tentang Grafologi, hipnotis  dan 9 tanda bahaya dalam tulisan tangan yang harus kita waspadai. 
Hah, tanda bahaya???

Jadi begini, intinya adalah grafologi adalah ilmu untuk menganalisis tulisan tangan. Tulisan tangan adalah bentuk ekspresi dari otak tentang apa yang terjadi dalam diri seseorang. Apakah dia mengalami sedih, gembira, bingung, marah, percaya diri, rendah diri, putus asa atau bahkan tidak peduli dan ingin mengakhiri hidupnya.
credit

credit

Tanpa disadari semua hal yang terjadi dalam diri seseorang itu bisa tampak dari bentuk tulisan tangannya. Grafologi menganalisanya dengan mengamati trait tulisan. Trait bisa terdiri dari bentuk huruf, kemiringan tulisan, tanda titik, adanya bentuk tajam dan lain sebagainya. Seperti contoh analisa oleh Deborah Dewi, seorang grafolog Indonesia dibawah ini : 
credit

Gambar diatas adalah hasil analisa mbak Deborah. Beliau menganalisa tulisan tangan Presiden Jokowi tentang hubungan Indonesia-Amerika. Dalam laman sumber disebutkan bahwa, dari tulisan tangan pak Jokowi, terlihat adanya keraguan atas hubungan kerjasama dua negara tersebut, namun ada juga harapan yang besar. Nah semua ini bisa dipelajari dalam ilmu Grafologi. 

Apa manfaatnya jika kita mempelajari Grafologi?
Untuk dunia pendidikan, grafologi bisa membaca potensi siswa sehingga bisa mengarahkan jurusan pendidikan yang bisa ditekuni lebih lanjut. Untuk pengembangan diri, grafologi bisa membaca sifat, karakter, kekurangan dan kelebihan diri. Banyak yang sudah menggunakan grafologi, bahkan di dunia penegakan hukum, teknik membaca tulisan tangan ini digunakan untuk menganalisa seorang kriminal dan menjadi pendukung data tes psikologi atau lie detector.

Bagaimana jika dengan grafologi, ditemukan adanya kekurangan diri atau tanda bahaya?
Nah, untuk mengatasi hal tersebut ada sesi yang dinamakan Grapho Teraphy, atau terapi grafologi. Jadi seseorang itu diminta untuk mengubah tulisan tangannya selama beberapa waktu, sehingga secara tidak langsung dapat mengubah kekurangannya tersebut. 

Sebenarnya, apa saja sih 9 tanda bahaya itu?
Jika penasaran bisa langsung belajar di Psiko Hipnotis Surabaya, bisa dihubungi disini
Semoga bermanfaat :)

-HPR-







Hadiah Kecilku Jadi Ide Bisnisnya

No comments
Saya lupa detilnya dan persisnya mulai kenalan sama nih anak tuh, kapan, dimana dan dalam rangka apa. Yang penting ketika saya aktif berjualan jilbab secara online sekaligus aktif nulis di facebook note, anak ini hadir. Khrisma Awaloka. Seorang mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya, yang akhirnya banyak curhat tentang ini itu. Saya ketemu dua kali, waktu saya minta tolong dipinjami buku tentang Psikologi Pendidikan dari IAIN dan ketika saya ikut jualan jilbab di acara bazar wisudanya.


Saya sempat hilang kontak ketika dia sudah menikah dan harus pindah ke Trenggalek, mengikuti suaminya. Khrisma ini sempat galau ketika "diminta" suaminya untuk menjadi ibu rumah tangga "saja" di sana. Beberapa kali dia minta pertimbangan dan penguatan hati, agar bisa menerima kondisinya saat itu. Ah, saya jadi seperti melihat video diri sendiri :). 

Walau saya adalah "kakak ketemu gede"-nya nih anak, saya berusaha memberikan nasehat semanis mungkin. Dan tetap memberinya motivasi untuk bisa mengoptimalkan keterbatasannya pada waktu itu. Sampai akhirnya saya melihat dia mulai memajang kreasi flanelnya berupa Jam Karakter. 

Waktu itu saya sempat gerah, dan mengomentarinya, "kenapa jualan Jam Karakter" nya itu murah bangeet. Dari sinilah, kami kembali dekat, bertukar pin BB dan dia mulai lagi sering curhat dan konsultasi. Suka juga sih, saya seperti punya adik perempuan baru yang kreatif walau sedikit bawel. Karena kalau curhat nggak segera di bales, langsung aja saya dibombardir dengan PING PING PING!!!. Walau begitu saya memaklumi saja, karena dia telah lebih dulu memborbardir hatiku dengan pernyataannya, bahwa hadiah kecilku waktu mengembalikan buku perpustakaannya yang aku pinjam itu, adalah awal dia punya ide untuk berkreasi dan berbisnis Jam Karakter dari kain flanel. Terharu. Oh so sweeet....



Tak disangka, nih anak ulet juga bisnisnya. Setelah membuat Jam Karakter Flanel, dia pun belajar secara otodidak membuat Pajangan Mahar dari Uang. Yang juga laris manis dipesan secara online. Saya kalah satu langkah. 


Dari Pajangan Mahar Uang, Khrisma semakin menemukan passion-nya dan bakatnya. Dia juga membuat perangkat hantaran/seserahan pernikahan. Ini keren sekali. Karena bisnis di bidang pernikahan itu nggak ada matinya. Asal ada manusia perempuan dan lelaki di bumi ini, pasti akan ada pernikahan. Disini saya kalah 2 langkah. 

Karena kesibukan masing-masing, kami pun jarang bertukar kabar. Apalagi dia baru saja melahirkan anak pertamanya. BBM saya pun jarang aktif, karena sering gonta-ganti ponsel dan saya terkadang enggan untuk memasangnya kembali.  Sampai pada suatu hari, ketika saya membuka timeline Facebook dan melihat foto yang diunggah oleh Khrisma ini, bikin saya melonjak kegirangan. Nih bocah dah sukses. Saya dah kalah beratus-ratus langkah nih :)

Apalagi, Khrisma sudah bisa memberdayakan perempuan dan ibu-ibu di sekitarnya. Satu hal yang dulu sempat dia keluhkan.
Waktu itu dia berkata, "betapa susahnya ngajak tetangga untuk bisnis ya mbak?".
Dan saya menjawab, "fokus dirimu sendiri aja dulu. Kalau kamu dah sukses dan kelihatan bisa menghasilkan pendapatan, mereka pasti datang sendiri kok."
Dan alhamdulillah, dia sukses.


Bisnis UKM nya Awaloka Souvenir ini, bisa membantu banyak keluarga dan calon pengantin yang tidak bisa datang ke tempat penjualan Souvenir karena berbagai hal. Dengan bisnis tipe 'Mass Market" dan berjualan secara online, Awaloka Souvenir segera mendapat tempat di hati konsumennya. Bisnisnya terus berkembang dan semakin memberdayakan sekitarnya. 



Awaloka Souvenir sekarang sudah beromset besar. Namun terkadang dia bercerita, ada kesulitan dana ketika menerima pesanan yang besar. Maklum saja, bisnis souvenir kan biasanya jumlahnya banyak, ratusan bahkan ribuan pieces barang. Sedangkan pembayaran dari konsumen hanya dengan uang muka (DP) di awal. Jarang ada yang mau untuk melunasi pesanan sejak di awal, terutama dalam jumlah besar. Sedangkan untuk biaya belanja bahan dan transportasi, terkadang harus lunas.
Karena tinggal di kota kecil, di Trenggalek, Khrisma merasakan biaya transportasi yang cukup menambah pengeluaran. Akan sangat membantu, jika sekali berangkat bisa belanja bahan dengan jumlah yang cukup besar. Selain irit bensin, irit ongkos sopir, juga mendapat harga murah karena belinya bisa dengan harga grosiran dari distributor besar. Untuk hal tersebut, juga membutuhkan dana lagi untuk membangun ruangan baru sebagai gudang barang. Wah, wah gede juga rencana bisnis nih anak. Salut deh.

Sekali lagi, sebagai kakak saya hanya bisa memberikan saran. Belum bisa ngasih utangan, hehehe. Maka saya sarankan dia untuk mencoba Simulasi dari bank BTPN. Simulasi ini memudahkan dia memperhitungkan cara menyisihkan laba bisnisnya, sehingga bisa memperbesar usahanya. Karena Khrisma masih kesulitan mengakses web Simulasi Menabung BTPN ini , maka sayalah yang melakukan simulasinya dan membantunya memberi tahu hasilnya.

Jadi tahapan untuk mendapatkan simulasi perhitungan menabung untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) adalah sebagai berikut:

1. Klik website, http://menabunguntukmemberdayakan.com


2. Mulai Login Untuk membuat Simulasi, bisa dari facebook atau email (manual)


3. Masukkan nama dan email, serta pilih kategori bisnis yang ingin diberdayakan,

4. Masukkan angka jumlah uang yang mau ditabung dan jangka waktu tabungan.


5. Lengkapilah data yang diperlukan, lalu klik Lihat Hasil Simulasi



6. Dan berikut tampilan Hasil Simulasi


Hasil terakhir saya sampaikan kepada Khrisma. Jika dia bisa menyisihkan uang sebanyak 2,5 juta setiap bulannya. Maka dalam jangka waktu 5 tahun saja, akan mendapatkan tabungan sebesar 170 juta rupiah lebih. Dan waktu itu adalah momen yang tepat. Karena Khrisma sudah siap untuk bekerja lebih keras lagi mengembangkan bisnisnya. Kalau untuk saat ini, saya minta dia bertahan dulu dengan kondisi yang ada. Meningkatkan kualitas dan bekerja sesuai kemampuan. Karena rejeki saat ini ada yang datang duluan, yaitu calon anak keduanya. Menjadi ibu hamil, mengasuh anak balita, sambil berbisnis gila-gilaan tentu bisa menguras tenaga dan membahayakan kesehatan. 

Begitulah kisah bisnis-bisnisan yang pernah saya alami. Terkadang saya renungi, bahwa, hasil bisnis itu tidak semata hanya mendapat uang dan uang. Mempunyai teman baru, bahkan saudara baru, adalah hal yang sangat menyenangkan. Apalagi jika langkah kita menjadi inspirasi orang lain. Jadi, jika anda membutuhkan souvenir pernikahan, hantaran plus hiasan mahar, bisa kontak Khrisma ya. Pengiriman dari Trenggalek ke seluruh Indonesia. Salam Inspirasi Bisnis Kreatif.
-HPR-


Good bye Bookmark, Welcome Evernote Web Clipper

5 comments
Pernahkah anda mengalami kesulitan mengingat judul website yang telah anda bookmark?
Dan ketika membuka bilah bookmark di Google Chrome, pening sendiri dengan daftarnya yang panjang? 
Dan karena frustasi akhirnya anda pun browsing lagi dan mencari informasi baru, yang belum tentu sebaik hasil browsing sebelumnya. Bete kan?

Nah, sekarang nggak perlu bete lagi, ada solusinya. Yaitu aplikasi keren bernama EVERNOTE. 

Saya jatuh cinta pada aplikasi ini sejak rajin mencari informasi tentang e-learning, dan akhirnya menemukannya.

Evernote.com
Evernote adalah aplikasi pengorganisasian catatan, sekilas mirip dengan Google Drive. Kita bisa menyimpan file di aplikasi itu dan membaginya dengan mudah. Fitur lengkap evernote akan dibahas khusus di artikel lain. 

Evernote mempunyai fitur yang bisa mengatasi masalah klasik bookmark, yaitu Evernote Web Clipper. Web clipper ini bisa dipasang widgetnya di chrome extension, jadi lebih mudah untuk diaplikasikan pada laman web yang ingin kita simpan. 

Sebelumnya, anda bisa mencari di Google, "Download Evernote Web Clipper". Lalu ikutilah prosedurnya. Setelah aplikasi terunduh di laptop dan widget chrome anda, maka perlu dilakukan "sign up" akun dulu di Evernote. 

Kenapa ini dilakukan?
Karena Evernote adalah aplikasi yang bisa diakses di semua gadget, di komputer, laptop dan android. Dengan mempunyai akun di Evernote, maka anda bisa mengakses informasi yang sama seperti yang anda simpan dalam akun anda. Termasuk Evernote Web Clipper. 

Jadi, bagaimana cara menyimpan laman penting hasil browsingan kita dengan Evernote Web Clipper?

1. Bukalah website/laman yang ingin disimpan. 
     Contohnya : http://www.theworkathomewoman.com/internet-research/ 

2. Lalu klik icon gambar gajah di sudut kanan atas, sehingga muncullah kotak perintah web clipper,
     seperti di bawah ini:

Web Clip Laman dengan Evernote Web Clipper
 3. Pilihlah jenis clip yang ingin disimpan dan ditampilkan di Evernote. Bisa Artikel, Artikel           Sederhana, Laman Penuh, dll.

4. Lengkapi membuat Folder penyimpanan, contoh: folder BLOGGER. lalu klik SIMPAN.

5. Setelah langkah selesai, maka bukalah kembali laman evernote.com dengan akun anda. Maka akan muncul tampilan seperti berikut di Home evernote anda.

Tampilan Hasil Web Clipper di Desktop Laptop
6. Evernote juga bisa diunduh dan diakses di tablet android atau ponsel android (smartphone). Setelah diunduh dan login, maka akan tampil juga hasil Web Clipper anda di gadget tersebut. Seperti         tampilan di bawah ini:


Tampilan Hasil Web Clipper di Tablet Android
7. Evernote Web Clipper, bisa menampilkan Artikel Sederhana lengkap semua artikelnya bisa dibaca langsung tanpa membuka dulu link sumber aslinya, seperti gambar di bawah ini :

Tampilan Hasil Web Clipper di Tablet Android
*klik gambar untuk memperbesar

Sehingga ketika kita ingin melihat ulang semua laman yang telah disimpan (di web clip), akan lebih mudah. Karena ada lengkap, tampilan gambar, tulisan artikel, dll. Bahkan kita bisa kembali membuka link hidup artikelnya, dengan menge-klik 'OPEN SOURCE' seperti yang ada di garis merah di atas.

Untuk versi gratis (free version), fitur di Evernote ini hanya bisa diakses secara online (ada sambungan internet). Akan tetapi jika kita sudah upgrade ke versi premium dan berbayar, maka webclipper bisa diakses secara offline.

Aplikasi Evernote Web Clipper ini menarik sekali dan bisa membantu pekerjaan anda lebih efektif. Menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah/kuliah, bisa membantu guru dan muridnya dalam menggunakan teknologi internet untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar. Selamat mencoba.

-HPR-

Biarlah Dia Mengenal Cinta

4 comments
Waktu berjalan tanpa terasa. Sepertinya baru kemarin saya meringis kesakitan menahan kontraksi. Menangis. Dimarahi ibu bidan karena menahan sakit dengan merem. "Ayo, nggak boleh merem, buka matanya kalau nahan kontraksi ya. Kalau merem nanti pembuluh darah matanya pecah loh".
Serem ya. Merem ketika ngeden mau melahirkan normal itu dilarang loh.
Walaupun sakitnya luar biasa, saya tertawa ngikik saja ketika sudah terdengar suara "Oeeekkk!!!". Dan lahirlah itu si bayi cempluk unyu-unyu. Anak pertama. Laki-laki. Beratnya 3600 gram. Wuih, bayangkan, baru pertamanya punya anak, sudah bisa ngeden dan mbrojolin bayi manusia segede 3,6 kg.

Si bayi unyu ini, tak terasa sudah punya kumis tipis. Tingginya jangkung melebihi saya, ibunya. Walau badannya kurus (karena dia anti jadi gendut), menurutnya dia selalu mendapat pujian sebagai "Pria Menawan" di sekolahannya. #eaaaa....

Membesarkan anak laki-laki itu membutuhkan perjuangan berat (bagi saya). Kenapa?
Karena pada intinya, sifat laki-laki dan perempuan itu berbeda banget. Jadi sifat saya, ibunya, yang notabene perempuan, tentu beda banget dengan anak-anak saya yang laki-laki semua.

Misalnya, jaman saya kecil suka tuh main sekolah-sekolahan, belajar, jadi guru. Begitu juga yang saya amati pada keponakan perempuan. Sedangkan kedua anak lelaki saya, begitulah, mainnya sekitar puzzle, sepak bola, mobil-mobilan, manjat pohon, kabur dari pagar ketika disuruh tidur siang dan berusaha nyolong-nyolong waktu ke rumah tetangga untuk main game.

Si Sulung saya yang udah Abege ini karakternya unik. Malah seperti berkepribadian ganda. Dia itu melow dan sensitif, mudah baper. Namun cueknya minta ampun. Nggak peduli sama sekali yang namanya penampilan fisik. Ketika ditegur, "mbok yang rapi naakk biar gantengnya maksimal gitu loh". Dia njawabnya, "aku udah ganteng kok."

Saya sempat ikutan il-feel , ilang feeling, menghadapi kecuekan (baca, kejorokan) nih anak. Untuk sikat gigi, bau mulut, bau badan, ketombe, jarang keramas, males mandi, kamar berantakan, kaos kaki jarang ganti, itu semuanya dia sama sekali tak peduli. Semakin gede, semakin diingatkan dia semakin sensitif. Marah. Dengan tatapan matanya yang menusuk kalbu, dan menghentakkan kedua tangan ke tubuhnya sendiri, dia sering melawan semua teguran saya. "Aku udah sikat gigi ma. Selalu aja aku di bully !!!" , Saya pun terpana menerima semua itu dan berencana untuk menyerah saja, walau masih melihat hasil "sikat giginya" itu tidak tampak sama sekali pada deretan giginya yang memang sedikit gingsul.

Ya sudahlah. Mau jadi cowok jorok, joroklah nak, terserah kamu. Semoga aja nanti istrimu nerima kamu apa adanya. Dan mau nyemprot ketiakmu itu dengan deodorant. Atau mau berjaga di depan pintu kamar mandi, sambil membawakan sikat gigi yang sudah siap dengan odolnya. Dan seminggu sekali rela melakukan ritual keramas untuk suamimu itu. Begitulah, doa seorang ibu yang sudah nyerah dengan "kejorokan" si anak laki abege ini.

Tetapi oh tetapi, bagaikan mendapat durian runtuh. Hampir satu bulan ini saya mulai sadar ada yang berubah. Ada yang hilang. Apa ya itu? kenapa hati ini jadi tenteram?

"Ma, mas sekarang sudah nggak bau ketek lagi ya."

Oh iya, itu dia. Celotehan si adek benar. Anak sulungku udah nggak bau lagi keteknya. Giginya pun putih bersih. Walau kadang nggak terlalu bersih sih, cuma nggak keterlaluan seperti biasanya ya. Dia pun sigap untuk bangun pagi, mandi, semangat berangkat sekolah dan yang terakhir ini adalah perubahan yang sangat membahana, yaitu dia jarang marah-marah lagi malah sering senyum-senyum sendiri sambil nyanyi-nyanyi.
Inikah oh namanya, anakku sedang jatuh cinta? ternyataaaaaaa..... #nyenyong

Saya mulai curiga nih anak mulai naksir cewek. Satu hal yang selalu dia bantah luar biasa sejak kelas 5 SD. Ketika semua temannya sudah rame perkara perebutan gebetan dan siapa duduk dekat siapa. Apa benar dia lagi jatuh cintrong?

Suatu hari, ketika saya iseng membuka update-an bbm, saya lihat anak saya pasang status di profil bbm-nya. Nah loh, tumben nih anak nulis status. Walau isinya tentang targetnya dapat subscriber youtube di channel review gamenya aja sih. Tapi ya, saya amazing aja nih anak, fitur BBM nya di install lagi di hapenya. Padahal dia tuh cuek beibeh dan anti chatting-chaating gak jelas dengan aplikasi apapun. Saya aja yang memaksa kemarin dia pasang whatsapp biar bisa dihubungi oleh saya dan bapaknya.

Setelah status bbm sering diupdate, saya amati juga dia sering hape-an sekarang. Nggak terdengar suara video youtuber yang biasanya dia lihat. Silent and full of smile. Wah bener ini dugaan emaknye, pasti dia lagi bbm-an sama cewek. Tapi, siapakah dia? sebagai emak, saya wajib mengetahuinya.

Sedikit demi sedikit, saya mulai pasang jurus menginvestigasi anak abege saya ini.  Segala cara ditempuh. Mulai sedikit sindir menyindir. Nyeritakan kisah cinta saya dan bapaknya. Ngutip-ngutip kata-kata pujangga atau lagu yang lagi hits. Sampai akhirnya di suatu malam, tibalah saatnya. Dengan gugup disodorkanlah hape item kecilnya itu pada saya. "Ma, ma ini nih baca nih, lihat". Dia gugup luar biasa, karena si adek di belakangnya udah jumpalitan pengen ikutan baca isi hape kakaknya juga.
> "Eh, tahu nggak, aku deg-degan loh kalau lihat kamu."  [bbm dari teman ceweknya]
 <"Kalau nggak deg-degan, ya mati namanya." [jawab anak saya]
> "ah, kamu..."
 Misteri telah terpecahkan!
Saya ngikik dalam hati. Anak lelaki gueh ditembak ama cewek. Hadoh, anak cewek jaman sekarang yaaa, beraninye.
Saya berjuang sekuat tenaga untuk tidak over-reaction pada anak lelaki abege umur 13 tahun lebih ini. Saya tidak marah, tapi juga tidak beraksi sangat gembira. Belum saatnya saya bereaksi seperti akan menerima calon menantu kan?

Saya senyum aja ringan. Ikutan membaca bbm-nya sedikit saja, lalu menyerahkan kembali hape itu kepada anak saya. "Anak mana?" tanya saya singkat. "Anak kelas A", jawab anak saya.

Oh, beda kelas. Baiklah, ketika sudah tahu namanya besok emaknya akan melakukan penyelidikan secara gerilya melalui momen hahahihi saat ketemu ibu-ibu wali murid. #teuteuup.....

Kenapa saya membiarkan anak saya begitu?

Kenapa saya tidak segera menarik hp-nya dengan paksa, lalu berkomentar, "kamu jangan aneh-aneh ya. tugasnya belajar belajar dan belajar. Anak masih bau kencur, belum bisa buang ingus aja udah mau macarin anak orang. Belajar dulu, Cari duit dulu. Kamu itu laki-laki tahu. bla..bla..blaaa..!"

Oh, NO, NO,NO. NO
Saya tak mau menerapkan gaya parenting jaman dulu. Anak baru bicara satu kalimat, sudah disambut rentetan nasihat. Belum juga si anak cerita, curhat, ortu sudah panik parno dan menyangka yang tidak-tidak.

Saya memilih untuk tetap di samping anak saya. Ingin jadi teman curhatnya. Karena saya kepo juga lah, namanya juga emaknya kan?? hihihi. Kalau saya komentar "panas", nanti anak saya malah nyumput sembunyi sendirian di pojok. Dengan hati luka karena merasa tidak dipercaya, dianggap anak kecil yang tidak becus apa-apa, dan menganggap perasaannya adalah dosa besar.

Saya tahu betapa mengerikannya model pergaulan di luar batas di jaman ini, namun saya berprinsip bahwa apapun yang terjadi, saya harus jadi garda depan anak saya. Yang pertama tahu cerita hidupnya, kisah cintanya, kisah putusnya, kisah kecewanya dan kisah ketakwaan hatinya dalam menjalani kehidupan ini.

Maka, saya lega luar biasa ketika nih anak yang cenderung pendiam, melankolis dan keras hati ini mau membuka diri pada saya, ibunya. Yang dia sama sekali belum bisa melakukannya pada bapaknya, yang punya karakter nyaris sama. Saya menyambut itu dengan melakukan percakapan ringan dan berulang-ulang pada anak saya.

Sebenarnya itu dalam bagian investigasi emak-emak. Saya tanyakan namanya, rumahnya dimana. Dan karena kebetulan saya pernah lihat nih anak di sekolahan, saya pun jadi rada nyambung ketika mendengar ceritanya. Saya juga diam-diam nyuri baca inbox fesbuk anak saya dengan si gadis imut itu. Dan membaca candaan mereka yang seputar game dan sekolah, saya cukup lega. Masih standar gaya anak SMP.

Saya yakin anak saya tidak akan keblabasan, amin. Karena sistim pengawasan di sekolahnya sangat ketat. Jangankan pacaran di sekolahan. Cuma lirik-lirikan saja bisa kena sangsi dijemur di lapangan dan disaksikan warga satu sekolahan. Malu kan?!.

Jadi, anak saya hanya kontak melalui gadget. Langkah awal yang aman.
Untuk langkah selanjutnya, saya perlahan dan halus mengingatkan bahwa ada aturan dalam agama Islam yang harus dia patuhi, jangan keblabasan.

Begitulah, saya memilih melakukan sistim pengasuhan anak dimana posisi saya dan anak adalah sama-sama makhluk Alloh SWT yang terus dalam proses untuk menjadi muslim yang sebaik-baiknya. Saya pun memilih untuk membiarkan anak saya mengalami rasa sayang kepada lawan jenisnya. Berkali-kali saya sampaikan padanya, lelaki suka sama perempuan itu adalah fitrahnya manusia. "Mama malah tenang kalau kamu dah mulai naksir perempuan. Jangan sampai naksir sesama jenis, duh amit-amit, naudzubillah."

Anak saya tertawa nyengir. "mama ini ada-ada aja".
Saya jawab cepat, "hari gini gitu loh. Bahaya banyak orang yang nggak bener."
"Iya ma, itu kemarin temanku di game loh aneh. Tiba-tiba dia nulis gini, 'eh aku homo loh, aku 100% banci'; Ya udah, langsung aku delete aja biar nggak berteman."

Nah loh, ya bener kan?

Jadi, ketika anak remaja lelakimu mulai naksir teman perempuannya, biarkanlah dia jatuh cinta. Dan terus dampingilah dia dengan pengawasan yang penuh cinta. Semoga Alloh SWT melindungi langkahmu agar selamat dunia akherat ya nak. Ibumu ini hanyalah hamba-Nya yang biasa-biasa saja dan masih terus berjalan.....