Perca Manik : Bros Yoyo
Prolog Pagi Ini....
Duka Itu .....
Dan, bagaimana jika, sebuah utama itu bisa hilang terenggut secara nista?
Sungguh tidak adil rasanya
…...
Berkali-kali, aku merasakan rasa itu. Ngeri, marah, jijik, muak dan murka. Rasa yang muncul setiap kali kudengar, kubaca atau kulihat berita tentang kasus penistaan kepada kaum perempuan oleh lelaki yang bejat moralnya. Sangat bejat.
Berita itu, akan semakin mengiris hati, jika korbannya adalah gadis kecil yang masih polos dan bahkan belum akil baligh.
Dalam beberapa kali, aku memilih tidak mendengar, membaca atau melihat dengan sengaja berita-berita seperti ini. Berita perkosaan.
Jika terpaksa aku bertemu berita itu di televisi, maka segera aku ganti channelnya. Jika aku tak sengaja membaca judul besar berita itu di koran, maka aku segera membalik kertas ke halaman berikutnya. Aku tidak mau ada ingatan ngeri, murka dan jijik itu kembali.
Entah kenapa. Aku seperti tahu rasanya, pedihnya, sedihnya, pilunya mereka yang teraniaya secara tak bermoral itu. Walau aku tak pernah mengalaminya, Naudzubillahi min dzalik. Mungkin rasa ini juga sama dirasakan oleh kaum wanita lainnya selain aku. Yang melihat berita ini marak. Atau bahkan orang terdekatnya yang mengalami. Sama murkanya, dan pilu hatinya.
Seakan hidup ini tidak adil secara anatomi. Dengan dasar apa tubuh perempuan dibentuk seperti ini sehingga mudah dijadikan korban oleh lelaki tak beradab?
Astaghfirullah. Jika terbesit hal ini, maka aku bisa marah kepada TUHAN. Kepada ALLOH SWT. Ingin sekali aku merintihkan hal ini, dan memohon pertolongan agar hal buruk semacam ini tidak terjadi lagi di muka bumi ini. Bahwa bertahan hidup saja sudah sangat sulitnya, mengais rejeki halal dan bertahan untuk tetap mengambil yang halal saja begitu berliku caranya. Kenapa harus ditambah peristiwa mengerikan semacam ini? Oh , mohon ampuni rintihanku ini YA RABB. Mohon Ampuni...
Atau, kuminta saja, kepada koran, televisi, radio dan majalah, untuk tidak memasukkan berita seperti itu di dalam medianya. Agar berhenti saja, jika ada korban biarkan selesai disitu, di daerahnya. Untuk apa perkosaan di angkot ditayangkan di televisi, jika malah bertambah korban baru? Mana efek jera yang ingin diperoleh? Atau malah berita itu memberikan inspirasi kepada mereka yang sudah kotor otaknya. Dan menambah daftar panjang kejahatannya dengan meniru berita tivi itu?
Aku benci sekali menyaksikan di televisi, sang korban harus meremas tangan berkali-kali, untuk mengatasi kepedihan jiwanya yang sudah terkoyak dan tidak bisa kembali. Aku sedih sekali melihat tayangan di televisi atas para korban yang kemudian dilacak oleh reportase investigasi sebagai bahan berita, untuk kemudian diwawancarai. Apa tidak terbesit kira-kira perasaan mereka seperti apa?
Sungguh tidak adil.
Tapi, jika aku ingin semua berita itu dihentikan, jangan-jangan nanti aku jadi perempuan yang tak peduli. Yang apatis pada penderitaan beberapa kaum perempuan di dunia nyata?
Tetapi juga, jika aku harus menelan lagi berita demi berita itu, aku begitu perih hati. Bahkan untuk bertemu dengan suamiku sendiri yang halal pun, aku jadi ikutan ngeri. Bukankah ini menjadi tidak baik adanya? Toh, ketika berita itu kuketahui, aku pun tidak bisa berbuat apa-apa.
Memangnya apa yang bisa kulakukan. Selain sebait doa demi doa, agar peristiwa itu jangaaaaan sampai terjadi lagi. Oh TUHANKU, dengan KEKUASAAN-MU, tolooong hentikan peristiwa pilu ini dari muka bumi. Tentu ENGKAU MAHA MENGUASAI.
Bisakah TUHANKU RABBUL IZZATI ???
Aku merintih dengan pilu. Dan memilih untuk menutup mataku. Maafkan aku saudariku, jika pilu itu hanya mampu kuhadirkan lewat tulisan ini. Aku tak mampu berbuat apa-apa. Jika engkau ada di dekatku maka aku akan memelukmu dan mengajakmu bicara hal-hal yang indah.
Aku akan menceritakan bahwa di acara talk shownya Oprah Winfrey itu, aku pernah melihat tayangan para korban pemberontakan di Sudan. Mereka adalah perempuan yang diculik dari rumahnya, dibawa ke hutan, untuk menjadi budak seks para pemberontak. Jika mereka hamil, maka akan dibuang keluar hutan. Dan salah satu perempuan muda disitu, menjawab dengan wajah yang yakin dan tabah,”aku takkan membunuh bayiku. Dia berhak hidup. Dan dia akan menjadi tangan keadilan dan kebaikan bagi negaraku”.
Aku akan menceritakan hal lain. Yaitu korban yang berhasil menentramkan hatinya, dan kemudian melatih berbagai ketrampilan dirinya. Kemudian berkarya dan bisa mandiri menghidupi dirinya sendiri. Lalu dia berbicara kesana kemari untuk memberikan edukasi tentang pencegahan kejadian seperti ini, atau memberikan motivasi kepada korban lainnya.
Aku akan menceritakan mereka semua, agar engkau terinspirasi dan tidak sedih lagi. Lalu aku akan mengajarimu beberapa hal yang aku bisa. Aku mengajarimu cara membuat boneka jari dari kain flanel, atau menyulam kain perca ke jilbab, kaos atau baju. Aku akan bersamamu membuat aksesoris dari kawat, manik-manik, dan bahan lain yang ada. Atau kita coba-coba saja membuat adonan clay sendiri atau bubur kertas sendiri untuk dicoba menjadi kerajinan tangan lainnya. Apa saja, kita bisa mencoba apa saja.
Jika selesai, aku akan mengajarimu cara membuat foto yang menarik. Lalu memasukkan foto itu ke internet, agar karyamu bisa dilihat banyak orang. Dan semua orang mengatakan karyamu bagus, lalu kau akan tersenyum, bangga dan kembali percaya diri.
Saudariku, dari jauh, aku akan memelukmu dan mengajarimu ketrampilan yang aku bisa. Baru ini saja, yang bisa kulakukan, jika kelak, suatu saat, aku bertemu dengan salah satu darimu. Tegarlah, dan semoga kebaikan bisa menaungimu setelahnya. Amin.
#rasa yang muncul setelah berkali-kali membaca Cerpen bernada serupa di beberapa buku Kumpulan Cerpen yang kubaca belakangan hari ini.
Surabaya, 24 Februari 2012.
Heni Prasetyorini.
Dapat Award dari Pink;s
Gamers Juga Bisa Sukses
Hari #1-ku Berumur 33 Tahun
Kata ibu, aku lahirnya dalam proses yang seru. Malam itu hujan deras. Bapak sedang tugas jaga malam di kantor TNI AL [di Tanjung Perak mungkin, saya lupa nanya dimana kantornya]. Dan mendadak, perut ibu mulas akan melahirkan.
2011-Ku
Tak sengaja aku ketemu blognya seorang dokter dan penulis, mbak Agnes Tri H. waktu itu aku sedang mencari informasi tentang hyper menstruation dan pil KB. Salah satu hasil Google memunculkan blognya ibu dokter Agnes ini.
Aku menemukan hal menarik pada segmen di blognya yang diberi nama Diary Spiritual. Baru satu entry yang kubaca, yaitu List Pencapaian. Mbak Agnes menuliskan beberapa nomer pencapaiannya di tahun 2011. menarik sekali. Dia katakan, cara ini membantu mengembalikan dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Aku jadi ingin menirunya.
Inilah pencapaianku :
aku berhasil terus menjalankan bisnis Jilbab Orin :
a. menambah jumlah follower
b. menemukan produsen jilbab dan ciput berkualitas yang baik dan akrab
c. menemukan suplier lain di Surabaya yang juga kualitas bagus
d. mendapatkan pelanggan setia dari luar Jawa.
aku mendapatkan posisi yang cantik di hati beberapa ibu-ibu rumah tangga, dan mereka sampaikan padaku melalui pesan inbox di facebook
aku ikut dalam komunitas bisnis TDA; walau tak terlalu aktif dalam milis dan aneka seminar yang mereka adakan
aku ikut BAZAR di IAIN. Walau kaget dan capek luar biasa, ini pengalaman yang mencerahkan
aku bisa bertemu dengan mbak Hany Von Gillern. Dan profilku ditampilkan di blog beliau di Pojok Utak Atik, sebagai salah satu dari Orang-Orang Kreatif.
Di awal aku online, aku dikirimi pesan email oleh Ganiyu Rijal yang mengaku sebagai sutradara. Dia mengatakan, cerpen yang kukrim di milis Penulis Lepas, berjudul Oeekk!!! sangat bagus. Dan ingin dia jadikan film. Hanya saja ini belum terlaksana, katanya dia masih mencari sponsor. Dan aku pun merelease cerpen itu secara bebas kemana saja. Oleh temanku sekelas waktu kuliah, Amaliah Sholehah, dia mengatakan cerpen itu dipakai oleh adiknya pada yayasan yang menkampanyekan ASI. Ah, senang sekali. Bangga. Dan sekarang entah itu cerpen ada dimana. Aku harus rela jika suatu saat ada plagiatnya. Semoga tercatat di akhirat nanti. Amin.
Aku berteman, bersapa dan kadang curhat kepada para penulis tenar. Seperti Pipiet Senja, udo Yamin Majdi, Eni Martini, Shabrina Ws, dsb.
Aku berhasil mempelajari beberapa ketrampilan craft baru : wire jewelry, sulam perca, menjahit tas.
Aku mendapatkan penghasilan dari ketrampilan baruku itu, yaitu wire jewelry. Ini sangat membanggakan, karena aku mempelajari semuanya secara otodidak. Bahan dan lain sebagainya, aku mengandalkan facebook, internet dan buku.
Di akhir tahun, aku mengikuti pengajian di pondok modern Darul Muttaqien, di dekat rumah. Dan disini aku sangat bahagia, sesuai dengan keinginanku dari dulu untuk belajar di pondok.
dengan kalimat singkat. 2011 adalah petualangan yang paling mendebarkan untukku dalam rangka pencarian kembali Citra Diri dan Jati Diriku yang sebenarnya. Dan sudah kutemukan di awal tahun 2012 ini. Tinggal nambah istikomah dan syukurnya lagi.
TOBUJIL
INFO BISA SMS/WHATSAPP KE 087851781356
atau klik disini
REKORRRR hari ini *__*
Rekor kali ini tidak berhubungan dengan lomba dan kompetisi jenis apapun.