Untuk Jadi Emak Samson

No comments
Begitulah, ada beberapa alasan akhirnya aku dijuluki Emak Samson oleh temanku.
1. Ketika pemasangan dan pelepasan alat KB implan yang dua jarum silikon itu, biasanya di jarum kedua, ibu bidan sulitnya minta ampun masang atau melepas jarum itu dari lenganku. Kata bu bidan, "aduh ibu ini di rumah ngangkat spring bed ya? ototnya kuat banget, susah ditembus". Dan iya itu benar.


2. Setiap aku teriak-teriak ingin curhat karena galau, temanku emak-emak langsung tanggap dengan apa yang kulakukan. Yaitu mengubah letak perabot rumah. Ngangkat lemari, spring bed, mindah rak piring, dsb. Dan biasanya aku telat untuk ikut acara janjian kumpul emak-emak itu, dan mereka menggerutu sambil ngeledek, "emang dasar samson"

Dan berbagai hal lainnya, termasuk ceritaku pada anak-anak, kalau waktu SD aku berani menantang teman laki-laki jika mereka mengganggu adikku. Lalu anakku berkomentar, "mama memang perkasa".

Biarpun mudah termehek-mehek, ototku memang terlatih untuk nekad :)
Tapi masih ada satu hal yang belum tercapai, dan aku masih belum merasa puas. Yaitu kemampuan berenang.

Menurutku, perempuan terhebat adalah yang piwai berenang,berlari, bela diri. Pokoke super keren jika perempuan bisa rutin, istikomah bahkan ahli melakukan hal itu.

Baiklah, satu persatu akan kulakukan untuk melengkapi predikatku sebagai emak samson. Pertama adalah berenang. Maka, mulailah aku belajar berenang. Beruntung sekali, adikku yang baru jadi guru playgroup punya koneksi les murah ibu dan anak sekalian. Di kolam renang dekat rumah pula, hanya 15 menitan. Syukurlah.



Berangkat untuk renang ini perlu perjuangan luar biasa. Karena baru pertama kalinya ini menarik suamiku dari zona nyamannya, yaitu hanya ada di rumah seharian ketika libur kerja. Butuh perjuangan lahir batin deh. hehehe

Tapi kali ini, aku nekad sekali. Tak mau mengalah karena matahari atau capek dan alasan apapun. Pokoknya harus les sampai bisa renang. Target, aku akan selamat jika kelak naik kapal lalu kapalnya terbalik kena ombak, bismillah itu tidak terjadi. Dan anak-anak cowokku bisa renang dengan baik.

Renang dulu, baru nanti lari. Semoga dengan adanya kawat di kakiku untuk pengobatan retak di telapak kaki itu tidak terganggu dan aman saja dipakai berlari memakai sepatu kets. 

No comments