Anakku masih suka berteriak "mama makaaannnn!!!"
atau, "aku nggak punya temaaaannn !!!!"
Padahal kalau dipikir, tidak ada alasan yang jelas untuk meneriakkan hal itu. Dia hanya ingin diperhatikan, itu saja.
Sama seperti semua orang sepertinya. Butuh diperhatikan. Butuh atensi, aktualisasi diri atau apalah istilah kerennya. Yang pasti, tidak semua orang suka jika dirinya dianggap tidak ada atau tidak penting.
Aku pernah mengalami masa begitu butuh dengan Perhatian seperti ini.
Amat sangat butuh. Sampai-sampai aku gundah betul, jika perhatian yang kuharapkan itu tidak muncul. Padahal aku sudah berkorban banyak, agar dianggap benar - penting - baik -berhasil.
Hasilnya, lebih banyak kecewa daripada senangnya. Karena jarang sekali sesama manusia yang rela mengakui keberhasilan orang lain. Atau tetap lembut mendampingi ketika kita sedang jatuh.
Alhasil, karena berulang kali kecewa tidak diperhatikan manusia, aku pun memilih berhenti mengharapkannya.
Aku akan maju saja, melakukan apa yang bisa, tak peduli mau dianggap seperti apa, dimata manusia.
Aku hanya melatih keyakinan hati, bahwa biar manusia pura-pura tak peduli atau lebih hobi meremehkan kita, toh, ALLOH SWT yang lebih kuasa, pasti SETIA mengawasi, menemani dan membimbing kita dengan kasih sayang-Nya Yang Maha Luas.
bagaimana kemudian hasilnya?
Fantastis. Karena tidak mengharapkan orang lain, hati saya lapang. PIkiran tenang. Lebih produktif. Dan tanpa disangka, pujian itu malah datang. Saya berhasil mencuri perhatian. Saya berhasil dianggap sukses. Saya sudah tidak dianggap gagal. Tapi yang lebih menyenangkan, hal itu sudah tidak penting lagi bagiku. Tidak begitu penting. Ini melegakan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments