Tujuh titik hitam itu muncul tiap kali ku update status di Facebook-ku. Entah buat jualan, entah buat curhat versi minimalis dan dadakan.
Ya, akhirnya aku menyerah, dan memilih blackberry sebagai ponsel pintar andalanku. Sebenarnya aku sudah nyaman dan jatuh cinta pada android, yang notabene warisan dari suamiku kemarin. Enak banget pake android untuk berselancar di internet, save image atau ber whatsaap ria.
Sayang sekali, para pengguna BB, juaraaaanng betul pada mau make whatsapp. Padahal, para suplier, produsen dan juga pembeli olshopku, hampir semua memakai gadget ini untuk berkomunikasi.
Putus deh. Putus hubungan dengan mereka, yang mulai jarang pula memakai SMS untuk merespon.
Ditambah dengan, saudara kandung, teman lawas di Sekolah dan kuliah, masuk juga dalam jajaran pemakai ponsel pintar terlaris di negara ini.
Sayang sekali, karena android itu sebenarnya lebih murah :)
Ya sudahlah. Ponsel ini sekarang ada di genggamanku.
Dan betul terjadilah, kemudahan demi kemudahan itu. Bisa say Hai dengan teman lawas. Bisa ada percepatan customer yang bombastis, yang juga bisa mendongkrak omset. Subhanallah. Hebat juga si BeBE ini ya ternyata.
Ketika aku otak atik, ya emang, pengoperasian BB ini mudah betul. Walau pulsa masih dua kali lebih mahal daripada penggunaan android.
Gpplah, kalau untuk ber-olshop-ria, makai BB worthed juga. Profit bisa nutup pulsa.
Moga aja, jangka panjang gak ada masalah lagi sama si pakde RIM di Indonesia ya. Aman jaya sentosa ya pakde RIM.
Do you want to know my Pin Number?
:-)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments